Rabu, 07 November 2012

ORGANISASI YANG PALING BERBAHAYA DIDUNIA

Organisasi Paling Berbahaya di Dunia

Bahwa Yahudi memiliki tujuan yang amat luar biasa, yakni menciptakan The New World Order atau Tatanan Dunia Baru yang menjadikan diri mereka sebagai penguasa dunia, dan menjadikan bangsa-bangsa lain sebagai budaknya, bukan rahasia lagi. Bahkan juga  bukan rahasia jika untuk menggolkan grand design tersebut, Yahudi melakukan berbagai cara yang sejauh ini terbukti ampuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Penguasaan Yahudi di berbagai bidang yang terkait erat dengan kehidupan manusia, terutama bidang bisnis, seperti bisnis perbankan, industri dan perdagangan, membuat bangsa yang dilaknat Allah SWT ini (baca Al Qur’an Surah Al-Maidah (5) ayat 80), menjadi kekuatan yang tak terkalahkan. Bahkan sistem kapitalismenya yang sukses dicekokkan ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia, mendatangkan masalah besar bagi rakyat di negara-negara itu.
Kebangkrutan yang dialami Yunani, Spanyol, Potugis dan Irlandia saat ini adalah contoh yang tak terelakkan. Indonesia pun mengalami huru-hara besar pada Mei 1998 yang berbuntut jatuhnya Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaan. Bahkan pada 2011 lalu utang Amerika Serikat, negara boneka bangsa Yahudi, telah mencapai 14,3 triliun dolar AS, sehingga negara itu tak mampu mengatasi krisis di bidang properti, dan jatuh dalam krisis keuangan. Krisis ini lah yang kemudian menyebabkan negara-negara Eropa, terutama Yunani, Spanyol, Portugis dan Irlandia, mengalami kebangkrutan karena krisis sang Uncle Sam menyebar ke Benua Biru. Krisis ini bahkan juga membuat Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, mundur dari jabatannya karena  dianggap tak mampu mengatasi krisis yang mendera Italia. Karenanya, jangan heran jika pada 2011 lalu para facebooker dari berbagai negara membuat gerakan “5.000.000 Facebookers Tolak Kapitalisme”.
Untuk mencapai tujuannya, Yahudi menggunakan banyak “tangan” yang digerakkan secara efektif untuk mencapai target di bidang-bidang yang digarap. International Monetery Fund ( IMF) misalnya; lembaga keuangan dunia yang disebut-sebut sebagai organisasi milik Freemansonry ini dengan “baik hati” selalu bersedia membantu negara-negara yang sedang dililit masalah keuangan, untuk keluar dari krisisnya. Namun, seperti yang dialami Indonesia pada 1997, solusi yang disarankan IMF atas jatuhnya nilai rupiah dari Rp2.500/dolar menjadi sekitar Rp9.000-an/dolar, justru membuat negara yang dibantu kian terpuruk. Maka, pada Mei 1998 Indonesia dilanda kerusuhan massal yang berbuntut lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan. Gilanya, banyak kalangan, terutama ekonom, yang yakin kalau hancurnya nilai rupiah terhadap dolar akibat permainan George Soros, kapitalis radikal yang juga seorang pebisnis dan ekonom Amerika keturunan Yahudi.
Berikut adalah 13 dari begitu banyak organisasi yang terkait dengan Yahudi yang patut Anda ketahui, karena organisasi-organisasi itni termasuk “tangan-tangan” Yahudi yang digerakkan secara efektif untuk menciptakan Tatanan Dunia Baru. Datanya saya kutip dari berbagai sumber, di antaranya buku “Secret Societies” karya Michael Bradley.

1.    Freemasonry
Inilah organisasi Yahudi pertama yang memiliki organisasi yang sangat terstruktur dan kuat dari segi pengaruh dan finansial, namun sangat rahasia, sehingga dijuluki sebagai organisasi persaudaraan tertua kaum Yahudi. Konon, organisasi ini terbentuk setelah Raja Perancis  Phillipe le Bel atau Phillipe IV, membasmi para Knight Templar pada 1306 karena selain organisasi ini telah menolak sang raja untuk bergabung, juga karena para ksatria Yahudi itu telah menyeleweng dari ajaran Kristen; sering menyelenggarakan upacara-upacara pemujaan terhadap Baphomet, iblis berkepala kambing dalam mitologi Yahudi yang juga menjadi lambang okultisme, sembari meludahi salib; mengadakan ritual-ritual tertentu yang diakhiri dengan hubungan seks antara anggota dengan pemimpinnya; dan mempraktekkan hubungan homoseksual. Pembasmian ini membuat para Templar kocar-kacir. Mereka yang tertangkap,  diinterogasi sambil disiksa agar mengaku telah berbuat bid'ah, dan Imam Besar (Grand Master) mereka, Jacques de Molay, pada 1314 dibakar di tiang salib bersama dua orang bawahannya. Templar yang selamat, 'mengungsi' ke berbegai negara di Eropa, termasuk ke Skotlandia, satu-satunya kerajaan di Eropa yang kala itu, pada abad 14, tidak mengakui kekuasaan Gereja Katolik.
Mereka yang kabur ke Skotlandia diterima dengan tangan terbuka oleh Raja Skotlandia Robert the Bruce, dan bahkan sang raja menyebunyikan dan menyamarkan para pelarian itu di dalam gilda (serikat pekerja) di Kepulauan Inggris, dan menyusupkan mereka ke lodge-lodge (pemondokan) para tukang batu (mason). Dari sinilah konon organisasi Freemasonry bermula, karena dari sini lah nama Templar menjadi Freemasonry. Sedang Templar yang melarikan diri ke Portugal mengubah nama ordo mereka menjadi Knights of Christ Order (Ordo Ksatria Kristus). Beberapa peneliti yang meyakini bahwa Freemasonry berasal dari Templar di antaranya John J. Robinson dengan bukunya Born in Blood, serta Micheal Baigent dan Richard Leigh dengan bukunya The Temple and The Lodge. Bahkan Baigent-Leigh yakin, meski Freemasonry berawal di Skotlandia, organisasi itu baru benar-benar terbentuk setelah menyebar ke Inggris pada 1603 bersamaan dengan naiknya Raja Skotlandia King James VI ke tahta kerajaan Inggris.
Namun demikian, keberadaan organisasi Freemason baru  diketahui saat diproklamirkan pada 24 Juni 1717 di Inggris, bersamaan dengan diresmikannya Grand Lodge of England, lodge yang hingga kini masih menjadi basis utama kegiatan para masonik (anggota Freemasonry). Bahkan organisasi ini pula yang disebut-sebut sebagai pencetus The New  World Order, dan yang memotivasi seluruh kaum Yahudi untuk dapat memiliki negara sendiri yang saat ini kita kenal dengan nama Israel.
Tak hanya itu, para Mason pula yang berada di belakang Revolusi Perancis, Revolusi Inggris, Revolusi Rusia dan yang kini menguasai Amerika Serikat. Bahkan, para Mason pula yang “mengacak-acak” Indonesia hingga menjadi seperti saat ini (soal ini akan dibahas dalam tulisan terpisah).  Para Mason pula yang menciptakan sistem kapitalisme demi menguasai perekonomian dunia, yang menciptakan istilah demokrasi, liberalisme, globalisasi dan yang memperkenalkan budaya permissive (serba boleh) dan hedonis.
Dalam sepak terjangnya, organisasi ini selalu berkedok sebagai organisasi kemanusiaan yang peduli terhadap sesama. Mereka juga menggerakkan organisasinya untuk peduli pada masalah pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Padahal, ini lah organisasi yang sangat pas dengan istilah serigala berbulu domba. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar